PMMA (Polymethyl Methacrylate)

PMMA (Polymethyl Methacrylate) merupakan versatile polymeric material yang telah menjadi workhorse dalam dentistry selama lebih dari 70 tahun. Material ini originally developed untuk aviation industry namun kemudian diadaptasi untuk dental applications karena excellent biocompatibility dan ease of processing.

Chemical structure PMMA terdiri dari long chains polymethyl methacrylate yang memberikan material sifat thermoplastic dengan glass transition temperature sekitar 105°C. Hal ini memungkinkan material untuk softening pada temperatur yang relatif moderate, memfasilitasi processing dan adjustment chairside.

Dalam dental applications, PMMA tersedia dalam berbagai formulasi untuk different clinical needs. Self-curing PMMA menggunakan benzoyl peroxide sebagai initiator dan tertiary amine sebagai activator, menghasilkan free radical polymerization pada room temperature. Heat-curing PMMA menggunakan thermal energy untuk initiation, generally menghasilkan higher degree of conversion dan better mechanical properties.

Digital dentistry telah membuka new horizons untuk PMMA applications, khususnya dalam fabrication digital dentures. CAD/CAM milled PMMA blanks memberikan superior mechanical properties dan dimensional accuracy dibandingkan conventional processing methods. Milling process juga eliminates porosity yang commonly found dalam conventional processing.

PMMA temporary restorations sangat valuable dalam multi-visit treatment protocols, memberikan functional dan aesthetic protection untuk prepared teeth. Material dapat easily modified chairside untuk fit refinement dan dapat re-polished untuk maintain surface smoothness. Biocompatibility PMMA memungkinkan long-term temporary wear tanpa adverse tissue reactions.

Recent developments dalam PMMA include incorporation nano-fillers untuk improved mechanical properties, antimicrobial agents untuk infection control, dan photo-initiator systems untuk light-curing applications.